Yuswanto Raider

Saya adalah pendidik (Guru) yang tinggal di Kabupaten Mojokerto. Saya lahir di Surabaya, 14 Februari 1974. Saya alumnus Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Klasifikasi Permainan Dalam Kegiatan Outbound Training (Bagian II)
Permainan Outbound seperti ini pun, pasti butuh ketahanan fisik agar ketika berdiri tidak berkunang-kunang

Klasifikasi Permainan Dalam Kegiatan Outbound Training (Bagian II)

Pada bagian I, klasifikasi permainan dalam kegiatan outbound training sudah dijelaskan. Oleh karenanya, pada bagian II ini, permainan outbound diklasifikasikan berdasarkan kegunaan permainannya. Inilah klasifikasi permainan outbound bila didasarkan pada kegunaan permainannya saat pelaksanaan program outbound itu sendiri.

1. Permainan Kesehatan Fisik

Permainan dalam outbound training memang harus bersifat menyenangkan. Tetapi bukan berarti dalam pelaksanaan permainannya tidak membutuhkan fisik yang prima. Justru, fisik yang prima sangat dibutuhkan dalam melakukan permainan di outbound training.

Hanya saja, secara teknis kebutuhan fisik itu tidak begitu terlihat karena sudah bias atau tersamar dengan aktivitas yang menyenangkan.

Beberapa bentuk tuntutan ketahanan fisik yang dibutuhkan dalam melakukan permainan outbound training adalah kekuatan otot lengan dan kekuatan kaki. Namun sebetulnya, seluruh aspek ketahanan fisik tubuh sangat dibutuhkan.

Ketahanan fisik yang prima, sangat dibutuhkan dalam permainan yang masuk kategori permainan adventurer maupun permainan rekreatif. Meskipun secara faktual, terkadang permainan rekreatif terlihat tidak butuh ketahanan fisik. Jangan terkecoh, karena tidak terasanya sejatinya tertutupi sementara oleh rasa riang gembiranya.

2. Permainan Organisasi

Dalam permainan organisasi, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah memasukkan berbagai unsur, fungsi, tujuan, dan pentingnya organisasi dalam manajemen sumber daya manusia. Seorang trainer atau pencipta permainan organisasi harus betul-betul menguasai konsep teoritis maupun kasus-kasus yang biasa timbul dalam organisasi.

Sehingga ketika menciptakan permainan atau pada saat memberikan justifikasi permainan, akan terjadi signifikansi yang valid antara abstraksi permainan dengan kenyataan yang biasa dihadapi peserta.

Permainan organisasi , sifatnya eksklusif dalam rangkaian kegiatan atau aktivitas permainan outbound training. Masing-masing provider outbound training memiliki andalan sendiri-sendiri atau ciri khas sendiri dalam menciptakan permainan organisasi. Meskipun pada akhirnya semua provider dapat pula mengadopsi permainan tersebut.

Hal prinsip yang paling membedakan dalam permainan adalah teknik atau kejelasan dalam memberikan evaluasi dan justifikasi permainannya. Kesimpulannya, permainan boleh saja sama. Tetapi penjelasan dan pemaknaan akan asas manfaat dalam permainan itu sangat tergantung pada SDM yang dimiliki provider outbound training.

3. Permainan Kesehatan Pikir

Pikiran sehat sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan. Prinsip itulah yang dijadikan dasar dalam penciptaan permainan outbound training yang masuk kategori permainan kesehatan pikir.

Dalam permainan tersebut, peserta dimotivasi untuk dapat memimpin, mau dipimpin, dan memiliki kecerdasan, inovasi, dan daya kreasi tinggi. Dengan begitu, akhirnya peserta akan selalu berpikir realistis, logis, dan memiliki daya inisiatif tinggi dalam memberikan konstribusi untuk menemukan solusi alternatif atas berbagai permasalahan yang dihadapi dalam hidupnya.

Tidak semua permainan outbound training membutuhkan kesehatan pikir secara maksimal. Hal itu bukan berarti dalam melakukan permainannya peserta tidak berpikir. Peserta tetap berpikir secara sehat agar mampu mencapai target atau menyelesaikan permainan secara cepat, tepat, dan sesuai dengan instruksi.

Misalnya, ketika peserta melakukan permainan flying fox. Peserta hanya dituntut untuk memiliki ketahanan fisik, dan daya andrenaline/keberanian tinggi dalam melakukan tantangan. Sedangkan aspek pikirnya, hanya sekedar memotivasi dirinya untuk melakukan permainan. Tetapi, bila peserta melakukan permainan team work maket, maka peserta dituntut untuk lebih banyak berpikir daripada tuntutan kekuatan/ketahanan fisiknya.

Demikian penjelasan seputar klasifikasi permainan outbound bila didasarkan pada kegunaan akan permainannya. Masih ada klasifikasi lain yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Selamat mencoba dan berkreasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.(BERSAMBUNG)

#Yuswanto Raider Gurusiana H7 (23.01.2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih atas support dan attensinya Bu....salam outbounder Indonesia

24 Jan
Balas

Permainan apapun pastilah sangat menarik dan tentu saja tinggal siapa saja yang ingi ikut bermain dengan permainan tersebut. Ada yang dibutuhkan kekuatan fisik, ada juga yang perlu pikiran dan kerjasama. Tapi yang pasti ulasannya keren banget pak, kita jadi tahu perbedaannya . Ditunggu sambungan ceritanya

23 Jan
Balas



search

New Post